Venna Puspita Sari, salah satu siswi SMK NEGERI 1 yang menduduki kelas ASTRA dengan Bapak Suparno sebagai wali kelasnya. Tidak terlalu handal dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, tidak mengetahui hobi, bakat dan cita-citanya. Gadis berkelahiran Samarinda, 1 Juni 1997 ini tidak juga memiliki kemahiran dalam membuat blog seperti yang dianjurkan guru pelajaran TIK disekolahnya. Jadi apabila blog ini kurang memuaskan mohon dimaklumi.

Senin, 13 Januari 2014

Sejarah Alat Musik Agklung

Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda diPulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Dictionary of the Sunda Language karya Jonathan Rigg, yang diterbitkan pada tahun 1862 di Batavia, menuliskan bahwa angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipa-pipa bambu, yang dipotong ujung-ujungnya, menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ, dan diikat bersama dalam suatu bingkai, digetarkan untuk menghasilkan bunyi. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.